TEMPO Interaktif, Surabaya - Buku itu dimulai dari kisah Rosminah, 27 tahun, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kediri, Jawa Timur, yang bekerja di Hong Kong pada 2008 silam.
Dalam suratnya yang menjadi salah satu cerita dalam buku berjudul Surat Berdarah untuk Presiden, Rosminah menuturkan kisah pilu kepergiannya ke Hong Kong.
Rela meninggalkan keluarga dan seorang anaknya, Rosminah bekerja untuk seorang majikan di kawasan Tai Po, Hong Kong. Niatnya untuk menjadi pembantu rumah tangga. Namun, Rosminah harus mengurus lima ekor anjing herder majikannya. Sejak awal, sebagai muslimah, Rosminah sebenarnya menolak pekerjaan itu. Namun, karena sudah telanjur berada di Hong Kong, dirinya tak kuasa untuk menolaknya. (more…)
Dalam suratnya yang menjadi salah satu cerita dalam buku berjudul Surat Berdarah untuk Presiden, Rosminah menuturkan kisah pilu kepergiannya ke Hong Kong.
Rela meninggalkan keluarga dan seorang anaknya, Rosminah bekerja untuk seorang majikan di kawasan Tai Po, Hong Kong. Niatnya untuk menjadi pembantu rumah tangga. Namun, Rosminah harus mengurus lima ekor anjing herder majikannya. Sejak awal, sebagai muslimah, Rosminah sebenarnya menolak pekerjaan itu. Namun, karena sudah telanjur berada di Hong Kong, dirinya tak kuasa untuk menolaknya. (more…)
0 komentar:
Posting Komentar